Breakfast at Tiffany’s
by Truman Capote
Akhirnya rehat sejenak
dengan baca buku novel. Novel yang kali ini gw bakal review adalah novel
terjemahan yang udah lama terkenal di Amerika. Gak tau juga apakah ini novel
baru pertama kali di terjemahkan dan dipublikasikan di Indonesia.
Novel ini menceritakan
kehidupan di era 1960-an mengenai kehidupan di Amerika yang ternyata dari dulu
sudah terlihat “Glamor-nya”. Bercerita tentang seorang wanita yang bernama
Holly Golightly yang berjiwa bebas dan menjadi pujaan kaum pria kelas atas di
jamannya. Di ambil dari judulnya klo si miss Holly ini sangat mengagumi salah
satu toko/ café yang bernama Tiffany. Dimana di toko tersebut begitu banyak
barang-barang mewah yang di jual.
Kehidupan Holly yang
penuh sekali lika liku dan terlihat misterius yang terkadang membuat orang lain
iri, namun juga merasa kasihan. Tidak hanya itu saja, tapi juga kehidupan jaman
dahulu yang tenyata sudah mengajarkan mengenai materialime dan keglamoran kaum
menengah ke atas.
Klo menurut gw sendiri,
sosok Holly sendiri adalah sosok wanita yang polos yang menginginkan kehidupan
yang mewah. Dan untuk hidup “mewah” tersebut, Holly harus berjuang untuk
membiayai kehidupannya. Terkadang kedekatan dia pada seseorang atau sebagian
orang sering di salah artikan. Mungkin karena dia mengenal lebih banyak pria
dari kalangan atas. Dan kadang kepolosannya itu, membuat orang bisa
memanfaatkannya.
Holly sendiri,
mencerminkan anak-anak jaman sekarang yang memimpikan hidup mewah. Tapi
sayangnya, area sebenernya masih abu-abu. Apakah Holly dikategorikan istilahnya
wanita simpanan atau bukan wanita baik? Karena di novel ini sendiri, banyak
sekali orang yang ternyata tidak menyukai Holly karena kedekatanya dengan
beberapa pria yang “berpengaruh”. Tapi tidak dijelaskan secara gamblang, apakah
sebenarnya profesi Holly itu sendiri.
Penuh intrik juga,
dimana di akhir cerita Holly meninggalkan tempat tinggalnya entah untuk
bersembunyi atau menghindar. Hal itu disebabkan oleh adanya isu yang menyeruak
dan melibatkan Holly. Dan dari situ gw bisa mendapatkan sedikit kata-kata
mutiara yang seperti Holly sering katakan “ Jangan percaya siapa pun, termasuk
perkataan ku”. Yup, jangan percaya siapa pun, lakukan apa yang menurut feeling
atau apa yang pingin dilakuin. Bahkan orang terdekat pun bisa menjadi musuh.
Di akhir cerita ini,
juga disuguhkan beberapa penggal film yang di adaptasi dari novel ini dengan
judul yang sama. Sayangnya, karena untuk kepentingan komersil maka endingnya
dibuat bahagia. Klo liat dari beberapa potongan filmnya, keliatannya sih
menarik banget. Sayangnya, susah dicari karena ini termasuk film yang jadul
banget :(.
Breakfast at Tiffany’s
Reviewed by Unknown
on
08.42
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar