Himpunan Lengkap Undang-Undang Ketenagakerjaan


Himpunan Lengkap Undang-Undang Ketenagakerjaan

Wow… wow… wow…

Kali ini buku yang mau gw bahas lumayan berat, bukan karena bukunya tebel banget. Bukan juga soal tips and triks atau tutorial kodingan yang bikin mumet tapi mengenai undang-undang. Buku tentang hukum. Berat banget kan? Kenapa tiba-tiba gw ngebeli buku ini? Soalnya gw beberapa bulan ini ngerjain kegiatan yang berbau HRD alias dipindahin divisi gitu. 


Jujur aja, gw lebih enjoy ngerjain kerjaan di divisi ini walaupun menurut gw tanggung jawabnya lumayan besar. Apalagi gw harus belajar lagi soal jobdesknya HRD. Terutama mengenai legalitas perusahaan dan kerja sama dengan pihak ketiga. Baik itu dengan klien melalui kontrak-kontrak kerja sama, juga hubungannya antara perusahaan dengan pekerja. Kerjaan gw sih lebih ke arah HRD office gitu, klo recruitment gw gak pegang. Tapi klo bagian recruitment gak masuk, ya gw yang gantiin. 

Oya, karena basic gw tekhnik dan bukan psikologi, klo urusan recruitment gw jarang banget pake acara psikotest. Lagian di kantor gw, psikotes kayak gitu gak guna sih, hehehe…. Jadi kita lebih sering langsung interview atau ngobrol-ngobrol sama pelamarnya, dari situ kan bisa tau orangnya kayak gimana. Ya, walaupun intuisi terkadang suka salah.

Eh, kok gw malah curhat ya? :p. Balik ke topic hidayat. Eh, maksudnya ke bukunya. Agak sulit buat gw nulis isi bukunya. Buku ini tuh berisi pasal-pasal dari undang-undang ketenagakerjaan. Definisi antara perusahaan, pekerja dan tugas-tugas pekerja. Juga kewajiban perusahaan terhadap pekerja juga sebaliknya. Serta hak-hak yang diterima sama pekerja.

Nih isu yang lagi panas-panasnya tuh mengenai kenaikan gaji. Klo gw gak salah persepsi, sebenernya perusahaan tuh menaikkan gaji karyawan kurang lebihnya 10% pertahun atau menyesuaikan jabatan atau masa kerjanya (gw dapet info ini dari atasan kantor gw yang dulu). Nah, sesuai undang-undang tuh pekerja dibayar dengan upah atau lainnya yang sesuai dengan kehidupan layak. Khusus kota Jakarta kan untuk tahun 2014, gubernur udah ketok palu di Rp 2.441.000 ya klo gak salah. Nah ternyata banyak juga nih perusahaan atau pengusaha yang masih menggaji karyawan di bawah dari upah minimum tersebut. Hati-hati aja, klo ketahuan bisa jadi perkara. Kecuali, pihak perusahaan mengajukan keberatannya karena ketidak mampuan dalam menggaji karyawan tersebut sesuai dengan upah minimum yang berlaku (soalnya pernah ada kasus kayak gini nih). Atau si pelamar menyetujui untuk digaji di bawah upah minimum tanpa paksaan (karena banyak orang butuh kerja ya), dan klo perlu ada surat keterangannya yang ditanda tangani. Jadi baik perusahaan dan pelamar tidak merasa dirugikan, tentunya pelamar juga mendapatkan hak-haknya sesuai dengan undang-undang/ peraturan yang berlaku (jam kerja, fasilitas lain, dll).

Sebenernya gak bisa disalahin perusahaannya juga sih, khususnya untuk UMKM. Gak mungkin mereka juga ngegaji karyawan dengan upah segitu juga harus dipertimbangkan dengan pendidikan mereka juga. Saran gw, mendingan para perusahaan tuh ikutan peraturan dan undang-undang aja lah. Jangan coba-coba keluar dari jalurnya, klo emang gak mampu coba konsultasi sama disnaker terkait (seharusnya mereka mau bantu ya). Kenapa gw saranin gitu? Supaya terhindar dari hal-hal yang gak diinginkan. Soalnya klo ketahuan sampai diperkarakan, cost yang harus ditanggung jauh lebih besar. Dan biasanya klo udah kayak gitu, akan banyak keluar orang-orang yang ujung-ujungnya pasti secara gak langsung tuh jatohnya ke pemerasan dan sogok menyogok. Katakan tidak pada KORUPSI, dengan begitu keuntungan perusahaan jadi bisa lebih besar :).

Alhamdullilah, sejauh gw jadi HRD semua baik-baik aja. Sebelum jadi HRD ternyata di kantor gw juga banyak yang ruwet. Klo udah kayak gitu, gw bakal cari buku sakti soal HRD dan pelajarin contohnya buku ini. Palingan kasih saran sih, tapi klo ternyata perusahaan punya kebijakan lain yang positif sih gw ikut. Tapi klo ternyata pilihannya gak lebih baik, ya gw cukup tau aja. Itu berarti gw harus pindah lahan, hehehe….

Ternyata gak gampang loh jadi HRD. Padahal sering disumpah serapahi khususnya sama para pekerja yang di PHK. Ternyata beban HRD bukan masalah harus ngerecruit pekerja yang bagus buat perusahaan, tapi lebih dari itu. Berhubungan dengan pihak ketiga, baik itu swasta maupun pemda. Nah, klo udah kayak gitu, seorang HRD harus bener-bener mengetahui dan memahami peraturan dan legalitas terkait perusahaan. 

Kayaknya segitu aja ya, gw cuman bahas sedikit tentang upah. Soalnya klo gw bahas satu-satu, bisa kriting tangan gw.

Himpunan Lengkap Undang-Undang Ketenagakerjaan Himpunan Lengkap Undang-Undang Ketenagakerjaan Reviewed by Unknown on 11.52 Rating: 5

Tidak ada komentar: