Cerita Segelas Kopi by
Melanie Subono
Wohooo…. Gw lagi suka
banget sama buku-bukunya mbak Melanie Subono ini. Awalnya karena penasaran sama
pekerjaan yang dia lakoni itu. Tapi gw dah sempet tulis mengenai cerita
pekerjaannya di sini. Nah, kali ini gak bahas mengenai pekerjaannya mbak
Melanie, tapi ngebahas yang lebih intim mengenai perempuan dan sosial tentunya.
Awalnya gw gak nyangka
klo isinya bakal cerita banyak soal perempuan, seluk beluknya bahkan gimana
harus bisa appreciate diri sendiri
sebagai seorang perempuan. Gak cuman itu aja tapi juga opini dan kritisi
berbagai hal yang terjadi di Indonesia khususnya.
Salah satunya tentang
budaya. I think, gw bakal ngasih jawaban kayak mbak Melanie. Ketika ada orang
yang nanya gimana pendapat lo klo ada Negara lain yang mau ambil budaya lo?
Well, klo ada orang atau Negara lain yang bisa ngebuat Indonesia lebih baik
dalam hal ini bisa menjaga budaya Indonesia, kenapa gak gw biarin dia untuk
memilikinya. Tapi, apa iya gw bakal semenyerah itu bakal ngasih? Dan gw juga
gak mau ikut-ikutan orang buat demo ngehujat Negara orang yang “katanya” mau
ngambil. Menurut gw itu cara yang gak elegan banget dan gak educated person
menurut gw. Klo emang budaya kita gak mau diambil / diakui Negara lain, ya
lebih baik cari cara gimana kita bisa ngehargai budaya kita sendiri dan lebih
bangga untuk show off klo budaya kita lebih keren daripada budaya modern yang
menjamur sekarang ini.
Beberapa bab membahas
mengenai beberapa isu sosial, tentunya dengan opini khas mbak Melanie ini.
Mungkin juga sebagian orang gak bisa terima mengenai beberapa opininya. Ya gak
apa-apa sih, kan pendapat setiap orang beda-beda. Tapi klo misalnya lo orang
open minded mungkin setelah baca buku jadi lebih bijaksana dalam mengambil
keputusan baik untuk diri sendiri maupun orang lain, khususnya bila kalian
seorang perempuan. Dan yang terpenting adalah mikir dulu sebelum bertindak.
Karena sekarang ini, banyak banget orang yang suka menggiring opininya kearah
provokasi yang negative.
Gak cuman itu aja, mbak
Melanie juga menceritakan perjuangannya untuk sembuh dari penyakit kanker yang
mematikan. Motivasi dan semangatnya dalam buku ini juga patur ditiru gw rasa.
Dan gw kagum banget bukan hanya sama mbak Melanie, tapi orang-orang yang ada
disekitarnya yang terus support dan nerima dia apa adanya. Jarang banget ada
orang kayak gitu jaman sekarang. Apalagi tuntutan cowok tuh kayaknya banyak
banget, dan mungkin ini salah satunya kenapa gw suka gak respek sama cowok
ketika mereka mengeluarkan kata-kata ajaib yang gak gw suka.
So, kayaknya klo baca
buku tuh bisa bikin lo atau paling gak ngajarin buat lebih open mind sama
pendapat dan cerita orang lain ya. Gw mau lanjutin baca dulu buat tulisan
selanjutnya, oke. Bye.
Cerita Segelas Kopi
Reviewed by Unknown
on
09.47
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar