Aku ini Binatang Jalang

Aku ini Binatang Jalang oleh Chairil Anwar

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Masih ingat kah dengan sepenggal bait puisi di atas? Kalau lagi ujian Bahasa Indonesia, biasanya nih penggalan puisi ini sering keluar sebagai soal, hehehe….

Yup, puisi di atas adalah karya maestro kita, Chairil Anwar yang berjudul Aku. Sempet booming karena masuk dalam film “Ada Apa dengan Cinta” di era 90-an. Dan karena film itu juga, banyak orang yang akhirnya mencari kembali karya-karya Chairil Anwar ini. Gak hanya itu aja, sekarang ini banyak banget anak muda yang doyan banget bersajak ria di socmed, biar ngehits gitu.

BTW, ini pertama kalinya gw review buku soal puisi ya. Di buku yang berjudul Aku Ini Binatang Jalang, kita bisa dapetin banyak banget karya puisi beliau (Chairil Anwar). Walaupun untuk tau maksudnya gw mesti baca berulang kali atau bahkan emang gak ngerti sama sekali (ketauan deh otak gw dangkal banget, hehehe). Karya-karya yang ada di buku ini kebanyakan bukan berasal dari manuskrip asli karena ada beberapa versi nih. Seperti yang udah diketahui untuk buat buku aja harus melalui koreksi editor, nah puisi juga ternyata.

Kebanyakan puisi Chairil Anwar ini ditulis pada tahun 1945. Makanya dibeberapa buku bahasa yang membahas mengenai beliau dan puisinya mengkategorikan beliau sebagai salah satu penyair yang terkenal di era 45 alias angkatan 45 gitu. Kumpulan puisi yang ada dibuku ini berisi tentang perjuangan, percintaan bahkan sedikit “sindiran” untuk temannya Afandi. Gak semua isi puisinya gw pahami sih. Soalnya puisi jaman dulu terlalu banyak kiasan majas-majas dan perumpaman yang sekali baca aja belum tentu bisa dimengerti. Salut sama orang yang ngerti banget sama penyairan alias puisi.

 Di bagian terakhir dari buku ini, disuguhkan juga beberapa surat Chairil Anwar untuk H.B. Jassin. Menceritakan tentang puisi-puisi yang ingin dia buat. Sayangnya, nasibnya hampir mirip dengan Gie. Mati muda. Tapi karyanya tenyata sudah dikenal di luar Indonesia. Beberapa karyanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dan jerman. Sampai sekarang gw gak tau siapa maestro yang terkenal dengan puisi-puisinya sepeninggal Chairil Anwar ini. Yang gw tau sih, kebanyakan puisinya soal cinta-cinta-an, hehehe…. Kita tunggu deh karya puisi dari yang lainnya.